Sekarang Kanaya Cantik
Hati Kanaya saat ini tengah berbunga-bunga, rasanya ia akan terbang ke-langit ke-tujuh sekarang setelah melihat balasan pesan dari Kaleo. Sangat singkat, hanya tiga kata, “too” namun damage nya berkali-kali lipat.
Kanaya mulai merapikan kos-an nya selagi menunggu kedatangan sang kekasih, ya sekarang Kaleo sudah menjadi kekasihnya, rasanya seperti mimpi dan Kanaya tidak ingin bangun dari mimpi ini.
Berkali-kali ia memastikan apakah yang sekarang terjadi kepadanya hanya mimpi? apakah yang terjadi kepadanya dua bulan terakhir hanya khayalannya saja?
Berakli-kali itupun semesta memberitahukan, bahwa yang dialaminya saat ini adalah sebuah kenyataan, kenyataan yang sangat indah.
Tak lama kemudian, Kaleo datang dengan mengetuk pintu kos-an milik Kanaya. Kanaya segera merapikan rambutnya dan sesekali berkaca, melihat penampilannya saat ini.
Setelah dirasa cukup, Kanaya melangkahkan kaki jenjangnya menuju pintu dan tangannya terangkat kearah knop pintu lalu membukanya.
Kaleo, Kaleo ada dibalik pintu itu dengan sebuah senyuman yang Kanaya harap tidak akan pernah pudar dari wajah indah milik Kaleo.
Kanaya hanya diam, menatap betapa indahnya ciptaan Tuhan satu ini, ia merasa sangat beruntung memiliki Kaleo disisinya saat ini dan Kanaya harap Kaleo akan selalu disisinya, sampai di hari tua nanti.
“pacarnya gak diizinin masuk?” tanya Kaleo tiba-tiba membuat Kanaya sedikit tersentak, ditambah perasaan sedikit malu mendengar Kaleo mengatakn kata “pacar” yang secara tidak langsung, ia mengklaim Kanaya ssebagai pacarnya.
Kanaya menggaruk tengkuknya yang tak gatal, sambil cengar-cengir lalu mempersilahkan Kaleo untuk masuk kedalam ko-an nya.
Situasi menjadi sedikit canggung, mungkin karna mereka berdua sudah lama tidak berjumpa, sudah sekitar 4 minggu yang lalu akibat kesibukan Kaleo dan Kanaya memahami hal itu.
“katanya tadi mau cuddle-lan.” kata Kanaya membuka percakapan.
“udah mandi?” tanya Kaleo tanpa menjawab perkataan Kanaya yang tadi. “udahlah, yakali anak cewek nggak mandi.” ucap Kanaya menjawab pertanyaan Kaleo.
“biasanya juga gak.” ujar Kaleo membuat Kanaya menatapnya dengan tatapan sedikit marah, “yakan 'biasanya' ” balas Kanaya lagi.
Kaleo terkikik mendengar jawaban Kanaya, lalu berkata, “yuk jalan.” ucapnya.
“sekarang?”
“tahun depan Ka.”
“kalau tahun depan kenapa ngajaknya sekarang sih Le?” pertanyaan Kanaya satu ini langsung membuat Kaleo heran, mengapa ia bisa mempunyai pacar seperti jaringan 3g?
Kaleo menggelengkan kepalanya pelan sambil tertawa kecil lalu mejawab, “sekarang Kanaya cantik.”
lagi, lagi, dan lagi, Kaleo Dareen dengan kata-kata manisnya mencoba membunuh Kanaya secara perlahan dan Kanaya hanya bisa menahan malu dan senyum akibat kata-kata manis Kaleo, pacarnya itu.
“perasaan lagi dalam rumah, kenapa tuh muka merah?” tanya Kaleo.
'ya karna lo lah muka gue begini, mama mau pingsan aja udah' ucap Kanaya dalam hatinya.
“mau pergi gak? gue gak punya banyak waktu nih.” ajak Kaleo lagi.
“eh iya, tapi tunggu gue ganti baju dulu ya?” ucap Kanaya.
©Araftaeyy
-From Bias to Boyfriend