Ka, Maaf Gue Salah.
Setelah menerima pesan dari Kanaya yang mengirim lokasinya saat ini, Kaleo segera bergegas untuk menemui Kanaya. Ada hal yang ingin dia sampaikan dan Kaleo tidak ingin terlambat untuk mengatakannya.
Kaleo melajukan motornya diatas rata-rata menuju tempat dimana Kanaya berada saat ini.
Setelah Kaleo sampai ditempat tersebut, yang mana adalah sebuah pantai dengan pasir putih dan air laut yang begitu jernih, Kaleo langsung mencari keberadaan Kanaya diantara sekumpulan manusia yang sedang berada di sana.
Sore itu langit begitu cerah dengan angin sore yang sedikit kencang menerpa wajah mereka. Kaleo melihat Kanaya yang tengah memejamkan matanya kearah laut.
seperdetik kemudian, Kaleo berlari kearah Kanaya dan memeluknya erat, sontak Kanaya tertegun dan segera membalikkan badannya dan mendapati Kaleo disana dengan wajah yang tidak biasa ia lihat.
“lo ngapain disini Le?” tanya Kanaya heran melihat Kaleo berdiri disini, didepannya.
“Ka, maafin gue...” ucapnya lirih. Kanaya menautkan alisnya, tanda tak mengerti dengan perkataan Kaleo, “maksudnya?” tanya Kanaya.
“gue belum telat kan? gue tau Ka, gue telat, malah gue telat banget buat nyadarin ini.” Ucap Kaleo sambil menatap Kanaya.
“Le kalau bicara itu—”
“gue sayang sama lo Ka!” ucap Kaleo tiba-tiba membuat Kanaya membulatkan matanya kaget dengan perkataan Kaleo barusan.
“gue tau lo emang sayang sama gue, kan kita temanan.” ucap Kanaya setelah mencerna perkataan Kaleo menurut otaknya.
Kaleo segera menggelengkan kepalanya, menandakan bahwa perkataan Kanaya barusan bukanlah maksud dari perkataan Kaleo, “gue sayang sama lo Ka, gue cinta sama lo, gue suka sama lo, dan gue gak mau kehilangan lo,” ucap Kaleo
“Ka, maafin gue, selama ini gue salah, gue salah mengira kalau gue gak akan pernah jatuh sama lo Ka.” Kaleo memberi sedikit jeda sebelum melanjutkan perkataannya barusan, “iya Ka, gue udah jatuh, gue udah jatuhin seluruh dunia gue ke lo dan gue udah ngelakuin hal itu sedari dulu.”
Dapat Kaleo lihat wajah Kanaya yang tadinya kebingungan sekarang terlihat sangat kaget, ia seperti tidak percaya apa yang di katakan Kaleo saat ini.
“Le, kalau lo mau becanda jangan gini please...” ucap Kanaya lirih sambil menatap Kaleo.
“gue gak lagi bercanda Ka. Gue serius, gue serius udah menjatuhkan dunia gue ke lo... dan bodohnya lagi, gue baru sadar itu sekarang” perkataan Kaleo barusan membuat Kanaya tercengang, entahlah ia tidak tahu harus bereaksi apa saat ini.
tak lama setelah itu, Kaleo menarik dalam-dalam tubuh Kanaya, memeluknya erat, memberi kehangatan pada Kanaya. Air mata Kanaya keluar begitu saja, dia tidak tahu kenapa air matanya keluar saat ini, apakah karna rasa bahagia atau lain hal?
“pasti lo capek ya? sakit? sedih? maaf Kanaya, maaf...” kata Kaleo sambil tetap mendekap tubuh Kanaya.
Kanaya belum membuka suaranya sedikitpun, pikirannya masih mencerna perkataan Kaleo barusan.
Laut, angin, dan pantai juga dunia menjadi saksi bisu peristiwa hari ini, pengakuan Kaleo, dan pembalasan cinta Kanaya.
“Ka, I love you, then, now, and so on“
©Araftaeyy
-From Bias to Boyfriend